Dimeriahkan oleh model-model terkemuka di Indonesia seperti Dani Dahlan, Eny Sukamto, Atalarik Syah, Agni Prastistha, Karenina, Nadine Candrawinata, dan lain-lain. Menampilkan karya 13 perancang terkemuka Indonesia, mereka adalah Anne Avantie, Tejo Nogo Laksono, Rudi Chandra, Defrico Audy, Taruna K Kusmayadi, Lenny Agustin, Jeanny Ang, Oka Diputra, Ali Kharisma, Ferry Sunarto, Gregorius Vici Hari Pradana, Inge Tjoe dan Kesdik Tur Wijoyo yang tergabung dalam APPMI (Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia) dari berbagai daerah, seperti Jakarta, Jawa Barat, Bali dan tuan rumah Jawa Tengah. Pergelaran ini mampu menghipnotis warga kota Semarang yang menonton di seputaran Tugu Muda dan sekaligus menjadi puncak acara HUT kota Semarang ke 461. Pergelaran ini diharapkan dapat mengangkat harkat dan martabat bangsa melalui perpaduan seni budaya bangsa dan seni tradisional musik etnik sebagai upaya nyata dan bukan semata slogan untuk memperkenalkan, melestarikan dan mempublikasikan harmonisasi suguhan yang lebih bernilai keposisi yang lebih dihargai.
Sebagai MC acara ini dipercayakan kepada Bagas dan Artika Sari Devi yang ternyata merupakan cucu Waljinah si Ratu Keroncong.
Sambutan Panitia Pelaksana disampaikan oleh Sekretaris Daerah Kota Semarang, Drs. Soemarmo HS, Msi.
Acara ini semakin meriah dengan tampilnya penyanyi senior yang pernah tinggal di Semarang, TitikPuspa yang mendendangkan lagu Jatuh Cinta, Marilah ke Mari, Kupu-kupu Malam dan Blues as You. Sedangkan Waljinah menyanyikan lagu Jangkrik Genggong, Walang Kekek dan Gethuk.
Maju terus Batik Semarang dan Batik Indonesia, semoga jadi kebanggaan Bangsa.
Photo bareng Atalarik Syah sebelum acara puncak Smaradhana Batik Semarang ing Lawang Sewu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar