Pemadaman listrik secara bergilir di Kota Semarang, yang di mulai selasa kemarin, dikeluhkan sejumlah pengusaha dan masyarakat. Sebab, bisnis mereka terganggu akibat sebagian besar kegiatan usahanya mengandalkan energi listrik. Di antaranya, persewaan komputer, foto kopi, dan lainnya. Pamadaman secara bergilir sejak pagi hingga sore. Dampaknya merugikan penghasilan rata-rata para pengusaha tersebut. Masyarakat pengusaha berharap, pihak PLN tidak melakukan pemadaman listrik. Sebab, para pelanggan sudah taat membayar rekening listrik sesuai ketentuan. Namun jika terpaksa melakukan pemadaman sebaiknya dilakukan di luar jam kerja.
Manajer PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Semarang, Mulyono Widodo menerangkan bahwa penjadwalan pemadaman bergilir ini tidak bisa diumumkan kepada masyarakat. Sebab, krisis energi ini telah membuat sejumlah pembangkit tidak bisa beroperasi.
Setidaknya, ada 145 ribu pelanggan atau 18% dari jumlah total sebanyak 960 ribu pelanggan listrik di bawah PLN Semarang mengalami pemadaman listrik secara bergilir.
Manajer PLN Area Pelayanan Jaringan (APJ) Semarang, Mulyono Widodo menerangkan bahwa penjadwalan pemadaman bergilir ini tidak bisa diumumkan kepada masyarakat. Sebab, krisis energi ini telah membuat sejumlah pembangkit tidak bisa beroperasi.
Setidaknya, ada 145 ribu pelanggan atau 18% dari jumlah total sebanyak 960 ribu pelanggan listrik di bawah PLN Semarang mengalami pemadaman listrik secara bergilir.